Pedoman Praktik Lapangan Persekolahan (PLP II) Fakultas Tarbiyah dan Tadris Universitas Islam Negeri (UIN) Fatmawati Sukarno Bengkulu
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah Swt. atas limpahan rahmat, taufik, dan hidayah-Nya sehingga Pedoman Praktik Lapangan Persekolahan (PLP II) Fakultas Tarbiyah dan Tadris Universitas Islam Negeri (UIN) Fatmawati Sukarno Bengkulu dapat disusun dan disajikan dengan sebaik-baiknya. PLP II merupakan kelanjutan dari PLP I dan menjadi tahap penting dalam proses pembentukan kompetensi profesional calon guru. Bila pada tahap PLP I mahasiswa diperkenalkan dengan kultur sekolah dan dinamika kelembagaan pendidikan, maka pada PLP II mahasiswa dituntut untuk terlibat secara aktif dalam kegiatan pembelajaran yang utuh dan autentik di lingkungan sekolah mitra. Kegiatan ini mencakup perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum yang berlaku, serta interaksi langsung dengan peserta didik, guru pamong, dan tenaga kependidikan lainnya. Sebagai bagian dari kurikulum program studi kependidikan, PLP II dirancang untuk mengintegrasikan penguasaan ilmu, keterampilan pedagogis, dan etika profesi secara menyeluruh. Mahasiswa diharapkan tidak hanya mampu mengajar dengan baik, tetapi juga mampu menjadi figur pendidik yang reflektif, inovatif, dan menjunjung tinggi nilai-nilai keislaman dan kemanusiaan. Pedoman ini disusun untuk memberikan arah, standar, serta mekanisme pelaksanaan PLP II yang sistematis dan terukur. Selain itu, pedoman ini juga menjadi wujud komitmen Fakultas Tarbiyah dan Tadris UIN Fatmawati Sukarno dalam menyiapkan lulusan yang siap mengabdi dan berkontribusi nyata di dunia pendidikan. Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak yang telah mendukung penyusunan pedoman ini, khususnya tim penyusun, dosen pembimbing, guru pamong, kepala sekolah mitra, serta seluruh sivitas akademika yang terlibat. Semoga pedoman ini menjadi panduan yang bermanfaat dalam mewujudkan pelaksanaan PLP II yang efektif, bermakna, dan berdampak positif bagi pengembangan kompetensi calon guru.
